TUGAS INDIVIDU MODUL 3
"perilaku konsumen"
A.
Essay
Proses Afeksi dan Kognisi yang Kita Alami
Afeksi
merujuk pada perasaan konsumen terhadap suatu stimuli atau kejadian, baik itu
perasaan suka maupun tidak suka. Konsumen yang menyukai suatu produk merupakan
hasil dari emosi atau evaluasi afektif dari suatu produk. Evaluasi ini
terbentuk tanpa adanya informasi kognitif atau kepercayaan tentang produk
tersebut dengan kata lain afeksi merupakan hasil evaluasi dari penampilan
produk pada setiap atributnya.
Kognisi
mengacu pada pemikiran konsumen, misalnya apa yang dipercaya konsumen dari
suatu produk melalui pengetahuan yang dia miliki tentang produk tersebut. Pengetahuan
tentang objek dapat diperoleh dari pengalaman yang tertanam dalam memori. Kepercayaan
tentang atribut suatu produk biasanya dievaluasi secara alami. Samakin positif
kepercayaan terhadap suatu merek dan semakin positif setiap kepercayaan, maka
keseluruhan komponen kognitif akan terdukung, yang pada akhirnya akan mendukung
keseluruhan dari sikap ini.
Proses
afeksi dan kognisi yang saya ambil kali ini adalah pengalaman saya ketika
membeli produk Roti Boy. Pertama kali ketika melintasi kios toko roti ini
tercium aroma khas roti yang baru saja matang dari oven. Mencium aromanya, saya
jadi merasa lapar dan tertarik untuk mengunjungi kios tersebut. Sesampai di
kios, saya kembali berpikir apakah saya jadi membeli produk ini. Setelah
melihat secara langsung, ternyata roti yang disajikan hangat menambah rasa
lapar serta rasa keingin tahuan saya tentang kualitas produk roti tersebut.
Setelah sejenak berpikir, pada akhirnya saya mengambil keputusan untuk membeli.
Berdasarkan
uraian cerita diatas, proses afeksi terjadi ketika saya merasa lapar setelah
mencium aroma khas roti. Sedangkan proses kognisi terjadi ketika saya
mengunjungi kios Roti Boy dan berpikir sejenak apakah saya jadi membeli produk
tersebut atau membatalkan keinginan saya tadi.
B.
Hubungan
Proses Afeksi dan Kognisi dengan Strategi Pemasaran
Pemahaman
kita mengenai proses afeksi dan kognisi ini dapar sangat membentu dalam
merencanakan strategi pemasaran apa yang harus kita terapkan agar produk kita
menarik minat konsumen. Dari contoh yang saya ambil diatas, bentuk strategi
pemasaran yang diterapkan Roti Boy melalui aroma roti yang biasanya dapat
tercium sampai keluar kios sangat berhasil dalam menarik minat konsumen melalui
proses afeksi.
Selain
aroma, kemasan yang digunakan produk roti ini sangat praktis.
Kemudahan-kemudahan ini juga dapat menarik minat konsumen dari segi afeksi
karena biasanya konsumen sangat menyukai segala yang berbau praktis.
Rasa
yang ditawarkan pun sangat memuaskan lidah konsumen, ditaambah lagi dengan
harga yang cukup terjangkau. Hal ini dapat mearik minat konsumen dari segi
kognisi, karena pengatahuan konsumen tentang rasa dan harga yang memuaskan dapat
tertanam dan membuat konsumen untuk dating kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar